AKSI NYATA MODUL 3.1.a.10
Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin
Pembelajaran
oleh
HAMDI, S.Pd.
CGP
ANGKATAN 2 KABUPATEN BENGKALIS RIAU
FASILITATOR:
BAPAK Drs. H. FIRDAUS, M. Pd.
PENDAMPAING PRAKTIK IBU DESRINA,
SPd. AUD
1.
FACT (peristiwa)
A. Latar
Belakang
Sebagai suatu sekolah swasta
terkemuka di Kabupaten Bengkalis SMAS Riau Cendana Mandau selalu berupaya
memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi muridnya. Salah satu bentuk
pelayanan terbaik tersebut adalah melayani kebutuhan anak dalam mempersiapkan
dirinya menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Sebagian
besar murid SMAS Cendana Mandau adalah anak karyawan PT. PHR yang mempunyai harapan
dan standar tinggi dalam memilih jurusan di Perguruan Tinggi yang akan menjadi
tujuan anak-anaknya dalam melanjutkan studinya.
Untuk memenuhi harapan
orang tua ini sekolah selalu berupaya memperbaiki dan meningkatkan mutu
lulusannya melalui program-program kegiatan unggulan yang bertujuan membekali
murid-muridnya dengan kemampuan yang tinggi untuk bersaing meraih jurusan
terbaik di Perguruan Tinggi Negeri favorit. Salah satu bentuk program unggulan
tersebut adalah Program Bimbingan Belajar Menuju Perguruan Tinggi Favorit.
B.
Alasan Melakukan Aksi
Nyata
Tentu
saja program yang dipersiapkan tidak akan terlepas dari masalah dan resiko yang
bakal dihadapi dalam pelaksanaanya. Banyak faktor penghambat dalam
pelaksanaannya salah satunya menjamurnya bimbingan belajar non formal yang
memberikan tawaran pelayanan yang menggiurkan. Pengambilan
keputusan harus segera dilakukan agar tidak terjadi masalah yang berlarut-larut
yang akan berakibat berkurangnya kredibitas sekolah sehingga kami CGP tergerak untuk melakukan aksi nyata pengimbasan materi
PGP tentang Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran.
Selain
itu kami juga melakukan aksi nyata, mengambil keputusan bersama pimpinan
sekolah dengan melakukan tahapan pengambilan keputusan yang sudah disosialisasikan
terhadap masalah dilema etika yang muncul saat pelaksanaan Program Bimbingan
Belajar dilaksanakan diluar jam pembelajaran daring reguler.
Bimbingan belajar yang sudah
dilaksanakan melalui LMS scholoogy dan zoom/google meet kurang lebih 3 bulan mengalami
penurunan persentase kehadiran siswa, karena jadwal pelaksanaan
bimbingan yang diadakan oleh sekolah bentrok dengan jadwal bimbel siswa secara
online berbayar.
Dilemanya etikanya adalah
dimana pada jam yang bersamaan siswa harus menentukan pilihan apakah akan
mengikuti bimbingan belajar yang diadakan oleh sekolah atau mengikuti bimbingan
online berbayar yang sudah didaftarkan oleh orang tua. Kedua pilihan siswa
adalah benar akan tetapi saling bertentangan.
C. Hasil
Aksi Nyata yang dilakukan
1. Pengimbasan materi Pengambilan
Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran, kami lakukan dalam sebuah kegiatan yang bertajuk “Seminar
Pengimbasam Materi Pendidikan Guru Penggerak” pada hari Selasa tanggal 5
Oktober 2021.
2. Tahapan pengambilan
keputusan:
a. Jangka
panjang: kredibilitas sekolah tetap bisa
dipertahankan jika siswa mengikuti bimbingan belajar yang dilakukan sekolah
sesuai dengan program sekolah yang telah disosialisasikan kepada orang tua.
b. Jangka
pendek: jika bimbel online berbayar tetap
diikuti, menurut siswa mereka memiliki kesiapan untuk mengikuti UTBK karena
tempat bimbingan belajar online memilki koneksi dengan LTMPT.
a. Pengujian
Keputusan
§ Nilai
yang saling bertentangan: Bimbel sekolah vs bimbel online berbayar
§ Yang
terlibat : Murid, sekolah, Bimbel online berbayar
§ Fakta
yang relevan: jadwal bimbel online yang bersamaan dengan bimbel sekolah, Bimbel
online memiliki program simulasi yang mirip pola yang mendekati UTBK, , secara
konsep guru lebih menguasai materinya, dan sekolah sudah menyiapkan program
persiapan UTBK hingga siswa menyelesaikan pembelajaran semester 2.
§ Uji
legalitas : tidak ada pelanggaran hukum.
§ Uji
regulasi: ada pelanggaran aturan ketika murid tidak mengikuti bimbel yang
dilakukan oleh sekolah.
§ Uji
intuisi: guru merasa tidak nyaman apabila siswa yang mengikuti bimbel di
sekolah persentase kehadirannya menurun.
§ Uji
publikasi: jika hal ini diketahui masyarakat umum maka akan berdampak pada
penurunan kredibilitas sekolah dan ini berimbas pada nilai jual sekolah.
§ Uji
idola: prinsip pimpinan sekolah yang lama guru harus meningkatkan kompetensi
dan pelayanan terhadap murid sehubungan dengan mempersiapan murid untuk masuk
ke perguruan tinggi agar tetap mendapat kepercayaan dari orangtua murid sebagai
stakeholder, dan menutup akses bimbingan belajar online untuk bebas
mempromosikan bimbelnya ke sekolah.
b. Pengujian
paradigma: jangka pendek vs jangka panjang\
c. Prinsip
yang digunakan: Prinsip berbasis hasil akhir
d. Opsi
Trilema: memberi masukkan kepada pimpinan sekolah untuk mengubah jadwal
bimbingan sekolah agar nantinya dapat memfasilitasi murid untuk mengikuti
bimbingan online yang sudah dijalani.
e. Keputusan
siswa wajib mengikuti bimbingan belajar UTBK sesuai dengan program sekolah
dengan menyusun ulang jadwal agar murid juga tetap bisa mengikuti bimbel
belajar online yang telah dibayar orangtuanya.
f. Refleksi: dengan
mempertimbangkan semua tahapan dan langkah yang ada serta pengujian dalam
pengambilan keputusan maka opsi trilema menjadi pilihan yang terbaik agar semua
kebutuhan baik sekolah, murid dan orangtua dapat diakomodir.
2.
FEELINGS
(Perasaan)
Setelah melaksanakan aksi nyata perasaan
saya sangat senang karena beberapa hari setelah melakukan pengimbasan materi
Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran kami dihadapkan dengan
masalah dilema etika, kami langsung menerapkan tahapan pengambilan keputusan
yang menggunakan 3 prinsip pengambilan keputusan, 4. Paradigma dilema etika dan
9 langkah pengujian keputusan. Sehingga kami mampu mengambil keputusan yang
tepat bagi kedua belah pihak
3.
FINDINGS
( Pembelajaran)
Pembelajaran
yang didapat agar program yang disusun tepat sasaran, sebagai berikut:
1. Perlu
dilakukan survei kebutuhan peserta didik sebelum menyusun program
2. Perlu
diadakan diskusi bersama dengan komunitas sekolah (pimpinan, guru, orangtua,
murid) membahas/menyusun program
3. Perlu
dilakukan pemetaan resiko yang akan muncul dari pelaksanaan suatu program
Salam Guru Penggerak
Komentar
Posting Komentar