Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1.a.7

Oleh: Hamdi, S. Pd.

CGP2-Bengkalis

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

Sebagai pendidik seorang guru pastilah banyak mengalami tantangan dan hambatan selama menjalankan tugasnya sebagai pemimpin pembelajaran. Dalam proses pembelajaran kita akan terhubung dengan murid dengan latar belakang keluarga dan kehidupan yang beragam dan kita juga terhubung dengan teman sejawat dalam berbagai aktivitas penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang tentu saja dalam interaksinya tidak selalu berjalan mulus dan serasi. Banyak permasalahan-permasalan yang harus diselesaikan baik itu dalam konteks pembelajaran yang dilaksanakan dalam rangka melayani kebutuhan murid maupun permasalahan yang terkait dengan interaksi dengan teman sejawat dan sistem sekolah secara keseluruhan. Didalam mengupayakan solusi terbaik dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi sangat diperlukan kemampuan dalam melakukan pengambilan keputusan yang tepat yang dapat memberi dampak baik terhadap semua individu yang dilibatkan dalam keputusan tersebut maupun terhadap sekolah sebagai suatu sistem.

Pada modul ini saya banyak belajar tentang bagaimana cara seorang guru pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan terbaik saat menemukan adanya nilai-nilai yang bertentangan dalam suatu permasalahan yang sedang dihadapi. Ketika keputusan diambil maka haruslah ada suatu konsekuensi yaitu berupa tanggung jawab dari pengambil keputusan. Keputusan yang kita ambil dapat saja memberi dampak yang besar terhadap diri pengambil keputusan sebgai subjek yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil maupun terhadap individu lain sebagai objek dimana keputusan tersebut dikenakan. Suatu keputusan yang baik haruslah memberikan dampak baik terhadap semua komponen tersebut dan lingkungan dimana keputusan tersebut diterapkan.

Dalam suatu masalah yang sedang kita hadapi dimana kita diharuskan memilih suatu keputusan yang tepat dalam menyelesaikan masalah tersebut maka kita harus bisa membedakan apakah kasus/masalah yang sedang kita hadapi adalah suatu bujukan moral atau dilema etika. Bujukan moral adalah suatu situasi dimana kita harus mengambil keputusan diantara benar dan salah.  Sementara dilema etika adalah suatu situasi dimana si pengambil keputusan dihadapkan pada dua pilihan yang secara moral sama-sama benar akan tetapi keduanya saling bertentangan.

Dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang mengandung unsur dilema etika kita haruslah cermat dalam menyikapinya dengan memahami 4 paradigma yang mungkin berkaitan dengan situasi yang sedang dihadapi yaitu:

1) individu lawan masyarakat (individual vs community)

2) keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

3) kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyaty)

4) jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Pemahaman terhadap 4 paradigma tersebut akan memberi arah kepada kita dalam menentukan prinsip apa yang akan kita gunakan di dalam melakukan pengambilan keputusan. Ada 3 prinsip yang digunakan untuk menentukan arah keputusan yang akan diambil yaitu:

1)      Berfikir berbasis hasil akhir (ends-based thingking)

2)    Berfikir berbasis peraturan (rule-based thinking)

3)    Berfikir berbasis rasa peduli (care-based thinking)

Ketika arah keputusan sudah ditentukan maka diperlukan langkah-langkah pengujian agar keputusan yang diambil benar dan dan tepat, menyenangkan semua fihak serta secara moral dapat dipertanggungjawabkan. Ada 9 langkah pengujian keputusan yang harus dilakukan yaitu:

1)      Mengenal nilai-nilai yang saling bertentangan

2)    Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

3)    Mengumpulkan faktra-fakta yang relevan dengan situasi tersebut

4)    Melakukan pengujian benar atau salah

5)    Melakukan pengujian paradigma benar lawan benar

6)    Melakukan prinsip resolusi

7)     Melakukan investigasi opsi trilema sebagai solusi alternatif yang cerdas dan kreatif

8)    Membuat keputusan

9)    Melakukan refleksi

9 langkah di atas hanyalah panduan dan tidak kaku dalam penerapannya. Namun yang pasti adalah bahwa keterampilan dalam mengambil keputusan adalah suatu proses jangka panjang yang harus selalu diasah sehingga langkah-langkah pengambilan keputusan diatas menjadi suatu panduan yang sudah terpatri dalam pemikiran seorang pengambil keputusan yang baik.

Apa rencana ke depan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana saya bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan saya? Siapa yang akan membantu atau mendampingi saya? 

Banyak hal penting yang saya pelajari dari modul ini terkait dengan pentingnya kualitas dan efektivitas dari keputusan yang kita buat karena suatu keputusan yang dibuat haruslah mampu memberikan dampak baik (positif) tidak hanya pada pihak-pihak yang dilibatkan dalam pengambilan keputusan tersebut namun juga mempunyai dampak baik terhadap lingkungan dan masyarakat sehingga keputusan yang kita ambil dapat menjadi acuan dan panutan moral bagi orang banyak. Untuk itu dalam setiap keputusan yang akan saya ambil kedepannya baik dalam tugas saya sebagai pemimpin pembelajaran dalam memenuhi kebutuhan murid maupun peran saya sebagai anggota komunitas sekolah haruslah berpatokan kepada langkah-langkah pengujian keputusan dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian keputusan. Dengan adanya panduan dari langkah-langkah ini sekaligus melakukan pengujian dan diskusi secara kolaboratif dengan teman sejawat, pimpinan, guru BK serta pihak lain yang kompeten akan dapat memberikan masukan positif dan konstruktif untuk mengukur efektivitas dalam pengambilan keputusan tersebut.

Bagaimana Saya akan menerapkan pengambilan keputusan seperti ini pada lingkungan saya, pada murid-murid Saya, dan pada kolega guru-guru yang lain? Kapan Saya akan menerapkannya?

Bahwa ada kajian yang mendalam dalam dalam menghadapi situasi dilema. Kajian ini menyangkut pemahaman tentang mengenal dengan baik nilai-nilai yang bertentangan dalam suatu dilema yang dihadapi dengan langkah-langkah tepat dan sistematis dalam menyikapi dan menyelesaikannya. Tentunya ini akan menjadi panduan bagi saya ke depannya dalam melakukan pengambilan keputusan. Metode pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etika ini akan saya terapkan dan akan terus saya latih bersama kolega guru yang lain untuk mempertajam sensitivitas saya dan kolega guru  untuk dapat melakukan suatu pengambilan keputusan yang tepat.

Komentar

  1. Mantap Pak Hamdi, Semoga ini akan jd budaya di sekolah kita dalam proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajatran.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini